09 Juli 2007

ORANG MUKMIN TERCIPTA PENUH COBA

Oleh
Syaikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al-Halaby

Terdapat riwayat yang shahih bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam
bersabda :

"Artinya : Sesunguhnya seorang mukmin tercipta dalam keadaan Mufattan
(penuh
cobaan), Tawwab (senang bertaubat), dan Nassaa' (suka lupa), (tetapi)
apabila diingatkan ia segera ingat". [Silsilah Hadits Shahih No. 2276].

Hadist ini merupakan hadits yang menjelaskan sifat-sifat orang mukmin,
sifat-sifat yang senantiasa lengket dan menyatu dengan diri mereka, tiada
pernah lepas hingga seolah-olah pakaian yang selalu menempel pada tubuh
mereka dan tidak pernah terjauhkan dari mereka.

Mufattan
Artinya : "Orang yang diuji (diberi cobaan) dan banyak ditimpa fitnah.
Maksudnya : (orang mukmin) adalah orang yang waktu demi waktu selalu diuji
oleh Allah dengan balaa' (bencana) dan dosa-dosa". [Faid-Qadir 5/491].

Dalam hal ini fitnah (cobaan) itu akan meningkatkan keimanannya,
memperkuat
keyakinannya dan akan mendorong semangatnya untuk terus menerus
berhubungan
dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala, sebab dengan kelemahan dirinya, ia
menjadi
tahu betapa Maha Kuat dan Maha Perkasanya Allah, Rabb-nya.

Menurut sebuah riwayat dalam shahih Bukhari dan shahih Muslim,
sesungguhnya
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Perumpamaan orang mukmin ibarat sebatang pokok yang lentur
diombang-ambing angin, kadang hembusan angin merobohkannya, dan
kadang-kadang meluruskannya kembali. Demikianlah keadaannya sampai ajalnya
datang. Sedangkan perumpamaan seorang munafik, ibarat sebatang pokok yang
kaku, tidak bergeming oleh terpaan apapun hingga (ketika) tumbang,
(tumbangnya) sekaligus". [Bukhari : Kitab Al-Mardha, Bab I, Hadist No.
5643,
Muslim No. 7023, 7024, 7025, 7026, 7027].

Ya, demikianlah sifat seorang mukmin dengan keimanannya yang benar, dengan
tauhidnya yang bersih dan dengan sikap iltizam (komitment)nya yang
sungguh-sungguh.

Tawaab Nasiyy
Artinya : "Orang yang bertaubat kemudian lupa, kemudian ingat, kemudian
bertaubat". [Faid-Al Qadir 5/491].

Seorang mukmin dengan taubatnya, berarti telah mewujudkan makna salah satu
sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala, yaitu sifat yang terkandung dalam
nama-Nya
: Al-Ghaffar (Dzat yang Maha Pengampun). Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman.

"Artinya : Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang-orang yang
bertaubat, beriman dan beramal shalih, kemudian tetap di jalan yang
benar".
[Thaha : 82].

Apabila Diingatkan, Ia Segera Ingat.

Artinya : "Bila diingatkan tentang ketaatan, ia segera bergegas melompat
kepadanya, bila diingatkan tentang kemaksiatan, ia segera bertaubat
daripadanya, bila diingatkan tentang kebenaran, ia segera melaksanakannya,
dan bila diingatkan tentang kesalahan ia segera menjauhi dan
meninggalkannya" .

Ia tidak sombong, tidak besar kepala, tidak congkak dan tidak tinggi hati,
tetapi ia rendah hati kepada saudara-saudaranya, lemah lembut kepada
sahabat-sahabatnya dan ramah tamah kepada teman-temannya, sebab ia tahu
inilah jalan Ahlul Haq (pengikut kebenaran) dan jalannya kaum mukminin
yang
shalihin.

Terhadap dirinya sendiri ia berbatin jujur serta berpenampilan luhur,
sedangkan terhadap orang lain ia berperasaan lembut dan berahlak mulia,
bersuri tauladan kepada insan teladan paling sempurna yaitu Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang telah diberi wasiat oleh Rabb-nya
dengan
firman-Nya :

"Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka .....". [Ali Imran : 159]

Inilah sifat seorang mukmin. Ini pula jalan hidup serta manhaj
perilakunya.

[Majalah Al-Ashalah edisi 15, Th III 15 Dzul Qa'dah 1415H]

Tidak ada komentar: